KOTABUMI (Lampost.co) -- Agustus adalah bulan kemerdekaan bagi bangsa
Indonesia. Pada tanggal 17 setiap Agustus bangsa ini merayakan
kemerdekaannya. Perayaan itu berlangsung baik di tingkat daerah hingga
istana Negara.
Segenap rakyat Indonesia pun merayakan kemerdekaan dengan berbagai perlombaan modern hingga tradisional. Sedang di sekolah-sekolah, sebagian siswa mempersiapkan dirinya jauh-jauh hari untuk menjadi pasukan pengibar bendera.
Momen Agustusan tahun ini pun menjadi momen kemerdekaan tak terlupakan bagi seorang putri daerah Kabupaten Lampung Utara yang telah mengharumkan nama daerahnya pada tataran nasional. Ia menjadi salah satu pasukan pengibar bendera dalam formasi delapan di Istana negara.
Dialah Halia Nida Niliantara, seorang siswi kelas XI dari SMAN 2 Kotabumi. Meski telah menjadi pahlawan daerah, mengharumkan nama kabupaten terkenal sebagai Tanah Lado itu ia seolah terlupakan. Saat kedatangannya kembali ke daerah asalnya, jauh dari sambutan meriah seperti daerah lainnya di Lampung ini.
Ia hanya disambut sang kakek, Saleh Ahmad, bersama keluarga di kediamannya yang juga tokoh masyarakat dan pelaku perjuangan zaman kemerdekaan silam. Meskipun demikian, tak menjadikannya patah arang tapi sebagai motivasi diri agar dapat berbuat lebih baik lagi ke depannya.
Menurutnya, apa yang telah diikutinya selama ini menjadi pengibar sang saka merah putih di Istana Negara merupakan pengalaman tak terlupakan baginya. Selain menjadi ajang silaturahmi juga bercerita pengalaman dengan pelajar lain yang berasal dari seluruh Indonesia. (Berita Musik Lainnya)
Halia Nida Niliantara mengaku bangga karena momen itu pun ia manfaatkan untuk mengenalkan Lampung ke rekan sejawatnya di pasukan pengibar bendera pusaka. "Pada kesempatan itulah saya memperkenalkan potensi-potensi dan budaya yang ada di Lampung kepada teman-teman yang berasal dari kabupaten lain se-Indonesia," kata dia menceritakan kisahnya.
Sang kakek, Saleh Ahmad, yang juga ketua LVRI Lampura, mengucapkan selamat datang kepada cucunya, Halia, meski dirasa sedikit pilu. Namun, ia tetap menyemangati cucunya itu agar dapat lebih dewasa menghadapi kehidupan.
Sumber : Lampost.co | SAI 100 FM | Sai 100 FM
Segenap rakyat Indonesia pun merayakan kemerdekaan dengan berbagai perlombaan modern hingga tradisional. Sedang di sekolah-sekolah, sebagian siswa mempersiapkan dirinya jauh-jauh hari untuk menjadi pasukan pengibar bendera.
Momen Agustusan tahun ini pun menjadi momen kemerdekaan tak terlupakan bagi seorang putri daerah Kabupaten Lampung Utara yang telah mengharumkan nama daerahnya pada tataran nasional. Ia menjadi salah satu pasukan pengibar bendera dalam formasi delapan di Istana negara.
Dialah Halia Nida Niliantara, seorang siswi kelas XI dari SMAN 2 Kotabumi. Meski telah menjadi pahlawan daerah, mengharumkan nama kabupaten terkenal sebagai Tanah Lado itu ia seolah terlupakan. Saat kedatangannya kembali ke daerah asalnya, jauh dari sambutan meriah seperti daerah lainnya di Lampung ini.
Ia hanya disambut sang kakek, Saleh Ahmad, bersama keluarga di kediamannya yang juga tokoh masyarakat dan pelaku perjuangan zaman kemerdekaan silam. Meskipun demikian, tak menjadikannya patah arang tapi sebagai motivasi diri agar dapat berbuat lebih baik lagi ke depannya.
Menurutnya, apa yang telah diikutinya selama ini menjadi pengibar sang saka merah putih di Istana Negara merupakan pengalaman tak terlupakan baginya. Selain menjadi ajang silaturahmi juga bercerita pengalaman dengan pelajar lain yang berasal dari seluruh Indonesia. (Berita Musik Lainnya)
Halia Nida Niliantara mengaku bangga karena momen itu pun ia manfaatkan untuk mengenalkan Lampung ke rekan sejawatnya di pasukan pengibar bendera pusaka. "Pada kesempatan itulah saya memperkenalkan potensi-potensi dan budaya yang ada di Lampung kepada teman-teman yang berasal dari kabupaten lain se-Indonesia," kata dia menceritakan kisahnya.
Sang kakek, Saleh Ahmad, yang juga ketua LVRI Lampura, mengucapkan selamat datang kepada cucunya, Halia, meski dirasa sedikit pilu. Namun, ia tetap menyemangati cucunya itu agar dapat lebih dewasa menghadapi kehidupan.
Sumber : Lampost.co | SAI 100 FM | Sai 100 FM