BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo
menargetkan jaringan irigasi se-Lampung akan mantap hingga 90% pada
akhir 2017. Kini Pemprov terus berjibaku melobi pusat untuk meningkatkan
anggaran pemeliharaan.
Seperti diketahui, pemerintahan Gubernur Muhammad Ridho Ficardo-Wakil
Gubernur Lampung Bachtiar Basri mendapat warisan kondisi irigasi yang
mantap 40% pada 2014. Akhirnya, dilakukan upaya anggaran pemeliharaan
meningkat agar dapat mendukung swasembada beras.
Gayung bersambut, rehabilitasi besar-besaran jaringan irigasi primer,
sekunder, dan irigasi tersier pada 2016 membuat Lampung surplus air
pertanian. Indeks pertanaman naik dari 1,5 menjadi 1,8. Kenaikan itu
membuat Lampung akhirnya mampu memenuhi target produksi padi 2017 dari
Kementerian Pertanian RI yakni 4,4 juta ton gabah kering giling (GKG).
"Hasil rehabilitasi besar-besaran itu membuat kondisi jaringan irigasi
baik yang menjadi kewenangan pusat dan Lampung naik dari mantap 40%
menjadi mantap 80% dan kita targetkan di akhir 2017 menjadi mantap 90%,
sehingga lebih banyak lahan sawah yang bisa ditanami. Kondisi mantap 90%
adalah yang terbaik karena tak mungkin 100%," kata Gubernur seperti
tertuang dalam rilis diterima Lampost.co, Rabu (20/9/2017).
Daerah irigasi yang masuk pola tanam Provinsi Lampung terdiri dari
sembilan yang menjadi kewenangan pusat dan 19 yang menjadi kewenangan
Pemerintah Provinsi Lampung. Luas lahan yang mampu diairi mencapai
131.670 hektare. Namun, dengan sistem penggolongan, luas areal tanam
bisa mencapai 241.562,75 hektare dengan indeks pertanaman 1,8.
Pencapaian kondisi mantap itu, ucap Gubernur Ridho, berkat lobi yang
intensif ke pusat sehingga Lampung mendapat gelontoran dana fantastis
pada 2016 yakni Rp163,8 miliar. Dana itu dipakai untuk memperbaiki 16
dari 19 daerah jaringan irigasi yang menjadi kewenangan Provinsi
Lampung. Daerah jaringan itu tersebar di Pringsewu, Tanggamus, Lampung
Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Lampung Barat. "Ini rehab
besar-besaran yang pernah dilakukan Pemprov Lampung," ujar Ridho.
Pemprov Lampung bertanggung jawab mendistribusikan air ke 21.045 hektare
lahan pertanian. Dari hasil perbaikan di 2016, Pemprov Lampung tinggal
melanjutkan sisa perbaikan di daerah irigasi Semangko, Tanggamus;
Kalipasir, Lampung Timur; Way Kandis, Lampung Selatan; serta Way Napal,
Pesawaran. "Insya Allah, paling lambat akhir tahun semuanya selesai dan
bisa mendukung target peningkatan produksi gabah 4,6 juta ton di 2018,"
kata Ridho.
Sumber : Lampost.co | SAI 100 FM | Sai 100 FM
Kamis, 21 September 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar